Alhamdulillah... puji syukur kehadiratMu semata, Rabb semesta alam.
kebahagiaan bagiku di hari ini. Ya, Rabu, 8 Juli 2014. Engkau tlah kabulkan
salah satu permohonan ku di bulan Ramadhan kali ini. Untuk bisa berbuka puasa
bersamanya. Bersama "abah". Di rumah beliau. Aku telah berharap lama
akan hal ini.
Ya Allah, pun Engkau tlah kabulkan permohonan ku sebelumnya. Sang
"abah" tlah berkenan bersilaturahim ke gubug hijau nan kecilku. Di
kalisegoro. Kebahagiaan, kehormatan, dan kebanggaan bagi ku. Sang guru besar,
dan kini ku beranikan diri untuk memanggilnya "abah" tlah singgah dan
menjadi saksi perjuangan ku membangun gubug itu. Beliau telah hadir di bulan
Januari lalu, seakan menjadi kado terindah di hari ulang tahun ku yang ke 32.
Dan di pekan berikutnya, Engkau pun "mengirimkan" sang
"ayah" ke rumahku. Betapa bahagianya hati ini.
Sang Guru Besar??? Ya, keduanya adalah seorang profesor. Sang
"abah" adalah guru besar bidang syariah di PTAIN di kota Semarang.
Sementara sang ayah, adalah profesor akuntansi PTN sebelah. Sesungguhnya, aku
telah menganggap keduanya adalah "ayah". Mereka adalah sumber
inspirasi. Membuatku semangat tuk berkorban. Dan terkadang membuat senyum ku
mengembang. Mereka telah ada dalam garis kisah perjalanan hidupku. Kini dan
yang akan datang.
Back to sang "abah". Sebelumnya, ku memanggilnya #ayahAR.
Kebetulan keduanya mempunyai inisial nama AR. Ku panggil saja #ayahAR. Namun,
gegara bbm terakhir, sang #ayahAR dari Ngaliyan kupanggil "abah"...
hehe... tak apalah... aku pun tak tahu, bagaimana tanggapan beliau terhadapku.
aku merasa akrab dan dekat. Bisa saja aku ge er... hehe...
Sore tadi, aku berkesempatan untuk bersilaturahim ke kediaman sang
"abah". Hanya untuk menghantarkan sekerdus jambu citra. Dan sambil
berharap aku diajak berbuka puasa bersamanya. Hehe... #ngarep... kebetulan
juga, di Demak lagi panen jambu. jadilah alasan untuk silaturahim.
Sengaja, aku pepetkan jamnya. Berangkat jam 4 dari Demak (kurang dikit)
agar aku sampai ke karonsih selatan kira-kira jam 5an. Ngobrol sebentar dan
tung tung adzan maghrib. Begitu rencananya.. dan Alhamdulillah, Alloh
mengabulkannya. Aku sampai di rumah besar yang sedang direnovasi itu sekira jam
5an. Dan sang abah telah berada di rumah. Paginya beliau sedang bezuk ke
Jepara.
Salam pun kusampaikan. Tak berapa lama, sang Ibu membukakan pintu dan
mempersilakan masuk. Kubawa kardus itu dan langsung duduk, sembari menunggu
sang abah. Berbaju koko putih dan bersarung plus kopyah putih, sang abah
menyapa. Dan duduklah kami berdua di ruang tamu itu. Aku semakin berani saja
kayaknya. Rumah itu seakan menjadi rumahku sendiri. Iya, aku tlah sering duduk
di kursi hijau itu. Bersamanya.
Obrolan pun dimulai. Topik menarik nya bukan hasil pilpres. Kebetulan hari
ini adalah pilpres. Dan hasil QC pun sudah diketahui. Ah sudahlah... kami
membincangkan Pilrek Unnes. hehe.. kok bisa ya. Tak terasa, waktu berbuka puasa
telah tiba. Aku menantikan nya tentu. Untuk diajak berbuka puasa bersama. Aku
sok akan pamitan karena waktu telah tiba. Sang abah lebih cepat ternyata.
Mempersilakan ku berbuka puasa.
Hingga aku dipanggil untuk kali kedua. Aku seakan tak percaya. Hehe...
alhamdulillah, ya Alloh, kau kabulkan permohonan ku hari ini. dan duduklah kami
di meja makan itu. Ternyata, ibu telah menyiapkan minuman berbuka untuk ku
juga. Kuhitung gelas yang berisi dawet itu berjumlah empat. Kayaknya sih.
Artinya, aku tlah diperhitungkan. Hehe.. cieee...
Sang abah memulai terlebih dulu. Aku jaim ya. Tamu... sang abah
menyampaikan kalau kebiasaan nya langsung makan besar. ku pun sama... hehe..
sehati kan.. sang ayah kemudian mengambilkan piring dan nasi plus sendok
garpu.. hahaha.. aku kuwalat ini... harusnya aku yang melayani, malah dilayani.
menu buka puasa nya sudah lebih dari cukup bagiku. Sup daging, tahu tempe, ikan,
daging goreng dan kerupuk. Andaikan saja, aku tidak malu, aku habisin semua..
hahaha.. padahal ibu dan sang Abah telah mempersilakan. Kami berbuka puasa
bersama. Di ruang makan itu. Aku masih tak percaya. Hingga posisi dudukku
kurang teratur.. yang penting hepi dan nikmat. Hehe...
Waktu makan bersama usai. Berikutnya tentu menunaikan shalat maghrib
berjamaah. Seperti yang aku duga, pasti di rumah. Kebetulan juga sang abah akan
menjadi imam tarawih di wisper alias wisma perdamaian.. gk papa deh.. aku cermati
sejenak ruang-ruang baru itu, pasca renovasi. Biasa saja. Sederhana. Tidak
mewah. Sembari kucari lukisan yang dua pekan lalu kami kasihkan. Tak ketemu.
Hehe.. dimana ya?
Shalat maghrib pun tertunaikan. Bersamanya dan sang ibu. Si ragil tidak
ikut karena sedang mandi... iya, ada si ragil. pesuka sepak bola. Belum aku
singgung tadi. Ia penyuka duren juga. Termasuk sang abah dan ibu. Selepas
shalat, aku berpamitan. Sang abah hendak ke wisper. Besok sore, sang abah
terjadwal mengisi acara di tvri. Aku tunggu besok.
Alhamdulillah.... terima kasih ya Alloh.
kau kabulkan permohonan ku kali ini. Aku berbuka puasa bersamanya.
Disana.
Kutuliskan kisah ini, agar aku tak lupa kebaikan sang abah dan nikmat yang
telah Engkau berikan. Semoga aku bisa menjadi anak yang baik. Hamba yang
bertakwa. Amin YRA...
InsyaAllah akan kutuliskan kisah ku yang lain... aku yakin itu. entah
bersamanya, ataukah bersama sang ayah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar