Jumat, 17 Juni 2016

Sepertiga Ramadhanku kali ini (2)

Buka bersama #sangguruselatan1

Berawal dari wa, akhirnya aku bisa berbuka bersama #sangguruselatan1 alias #profhardi atau sang profesor pengembara. Biasanya kalau janjian di warung pak dawut, mbebek. Kali ini aku tak berani ke sana, khawatir aja asam urat beliau kambuh. Dan soto sokaraja adalah pilihannya.



Kamis (16/6) aku berbuka bersama. Tepat pukul 17 beliau hadir. Dan memakai kaos "Singapore" itu untuk kali pertama. Kaos yang aku beli saat conference di November 2015 lalu. Ternyata beliau belum mengetahui warung soto ini, termasuk ATM BNI Sekaran atas. Hehe.. #profhardi langsung mengawali ngabuburit dengan topik "politik". Isu #tolakSPI dalam demonstrasi mahasiswa beberapa waktu lalu masih menarik buat beliau. Aku tahu, beliau malah mendukung #SPI. Biarin aja kan.. dan menyayangkan keputusan rektor yang tidak jadi memberlakukannya padahal sudah didukung senat universitas.

Bagiku, jalan tengah adalah pilihan. Tetap ada #SPI tetapi dengan nominal yang sedang-sedang saja. UNNES mau naik kelas argumennya.. hehe.. tetapi aku tetap menghargai perjuangan mahasiswa ya. Salut. Bisa "menggerakkan" massa yang cukup membuat keder. Obrolan pun berlanjut ke isu di FE. Jadi tersenyum sendiri.. hehe...

Tak terasa, obrolan setengah jam ini menghantarkan kami menikmati menu buka puasa. Soto sokaraja, teh hangat dan kerupuk jadi menu #profhardi plus mendoan khas Purwokerto. Menuku hanya jus jambu tanpa kerupuk yang membedakannya. Alhamdulillah, nikmat. Habislah soto itu di mangkok kami masing-masing.

Setelah membayar (kali ini aku yang nraktir, karena aku yang ngundang... hehe... senengnya aku... masak dibayar terus..) kami menuju masjid seberang gang mangga untuk menunaikan shalat maghrib berjamaah. Alhamdulillah masih dapat satu rakaat, pada imam "makmum masbuk".. hehe.. setelah shalat sunnah #profhardi mengucapkan terima kasih dan mendoakanku dengan menggenggam erat tangan kananku.. aku pun mengamininya. Dan berpisahlah kami di halaman masjid itu. Semoga bisa bersua lagi ya di lain kesempatan. Khususnya "memperawani" istana baru di yogya. InsyaAllah habis lebaran akan selesai renovasinya. Semoga Allah mengabulkan.

Terimakasih prof. Kau selalu menyemangatiku tuk selalu berbuat baik. Semoga ALLAH SWT senantiasa menjagamu. (update status ku di instagram). Foto #profhardi aku ambil sembunyi-sembunyi seperti biasanya. Aku dikenal sebagai paparazi lho... Hahaha...

Demikian 2 momen terbaik di sepertiga pertama Ramadhanku kali ini. Ada yang lain juga sih.. bersilaturahim ke kediaman #pakfachrur dalam keadaan listrik mati. Ditemani lilin dan senter hape.. menghabiskan semangka dan pisang goreng.. romantis buanget.. hahaha... siapa #pakfachrur? Guruku yang lain lagi..

Selepas Shubuh, 17062016 05:19

Sepertiga Ramadhanku kali ini (1)

Ramadhan telah memasuki hari ke 12. Bagaimana kabar puasamu? Sudah dapat berapa juz tilawahnya? Atau bukbernya sudah di mana saja?

Alhamdulillah, Ramadhanku tak terlalu mengecewakan di sepertiga pertama. Paling tidak aku bisa mencatat 2 momen terbaikku. Tilawahku satu juz satu hari, insyaAllah.



Taping #abahAR

Yup, sabtu (10/6) aku di WA sama #abahAR. "Mas kalo selo, skrg sy mau taping mediaTV di rumah". Jawabku "Wah, dengan senang hati bapak.. siap meluncur.. 😃".
Senang dan bahagia, baru kali ini aku di WA sama #abahAR untuk hadir di istananya. Apalagi untuk menyaksikan langsung proses taping. Biasanya kan hanya di bbm atau wa "mas, on air di TVRI".. hehe

Sampai di kediaman hijau itu sekira pukul 08.30an. Dan aku lihat sudah ada mobil tv IM Media (tv lokal yang baru mengudara beberapa bulan). Dan proses taping sudah mulai. Dan akhirnya aku memberanikan diri melalui pintu samping. Dan kulihat #abahAR sudah mulai "menyampaikan taushiyah ramadhan". Oiya, taushiyahnya ditayangkan 5 menit jelang buka. Sayangnya tv baru itu belum jelas dan bening gambarnya.

#abahAR mencariku di teras, karena beliau tahu kehadiranku. Aku ada di samping, bapak. Aku kemudian ke depan dan #abahAR masuk lagi. Nggak ketemu deh. Sekilat aku melalui pintu samping dan bersualah kami. Aku beranikan masuk ruang tamu. Dan akhirnya dipersilahkan duduk dan menyaksikan proses taping itu hingga selesai pada pukul 09.30an. Kurekam 2 kali. Sebenarnya banyak kali.

Hmmm... ternyata #abahAR sudah ganti iphone!! Aku lihat di kursi itu. Baru dua hari. Jangan-jangan, gegara iphone ini aku diundang ke rumah. Hahaha... tak lah..

#abahAR punya jadwal ke kampus jam 10 dan melanjutkan kegiatan ke Pekalongan. Terpaksa aku tak bisa ngobrol banyak. Sedih juga sih. Tak apalah.. yang jelas aku hadir ke kediaman beliau atas undangan. Biasanya aku yang minta atau datang tiba-tiba.. hehe.. dan aku pun "berhasil" mencium tangan beliau untuk kali kedua.. senengnya... dari dulu pengin aku lakukan.. baru beberapa waktu aku mampu. Yang pertama jelang ramadhan lalu, saat aku hantarkan jambu. Penginnya sih sekali-kali mendekapnya.. hehe.. dan semoga terjadi di kemudian hari.. aamiin..

... bersambung ...

Minggu, 05 Juni 2016

Marhaban ya Ramadhan

Ayah, mentari sya'ban melangkah ke peraduan
Rembulan ramadhan pun menyapa
Indah nian, menyejukkan

Ayah, aku lihat begitu bahagia nan gembira
Anak-anak, remaja pun orang dewasa
Menyambut tamu istimewa
Bulan penuh berkah, penuh pahala

Ayah, nanda haturkan permohonan maafku
Atas salah khilaf yang tak terhitung padamu
Kan terlantun doa ikhlas untukmu
Semoga Allah meridhai selalu

Ayah, mari kita sambut jua
Jangan biarkan ia berlalu begitu saja
Kulihat ajakan kebaikan menggema dimana saja
Yuk ngaji, yuk ke masjid dan tarawih jangan terlupa

Ayah, nanda sampaikan
Marhaban ya Ramadlan
Selamat menunaikan ibadah Ramadhan
Semoga Allah menerima setiap amalan
Derajat taqwa kan kita raih
Dan pertemuan kita di hari raya...
Aamiin ya rabbal alamin

Jumat, 03 Juni 2016

Izinkan aku perbaiki diri

Semilir angin senja terasa hangat
Melintasi hati yang kian membeku
Hatiku yang kian keras tak peka
Tiada mampu berujar atau berkata

Ayah, Ramadhan kan menyapa
Aku di antara rasa sedih dan bahagia
Aku tak bergerak dalam kebaikan sejak ramadhan lalu
Dan kini, ia kan hadir tak lama lagi

Sedih, Ayah...
Azzamku di bulan mulia itu tak berbuah
Aku berkutat pada kesenangan dunia
Tilawahku melayang
Tahajudku terpendam
Sedekahku entah kemana
Dan hatiku tak lembut sedikitpun

Sedih, Ayah... sangat sedih...
Aku takut Ramadhan kali ini hanya melintas
Dan aku tak berbuat sesuatu pun
Hanya lapar dahaga yang aku peroleh

Ayah, izinkan aku berbahagia menyambut ramadhan...
Karna masih ada engkau
Yang akan merekahkan semangat
Menghentakkan kegalauan
Nasihat dan kisahmu kan selalu menyejukkan

Ayah, izinkan aku memintamu
Menggandeng langkahku
Mendorong mesin hati dan akalku

Ayah, aku ingin perbaiki diri
Di ramadhan kali ini