Jumat, 27 Januari 2012

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Ikutan Menanam Pohon

Penanaman pohon dilakukan kembali oleh Unnes sebagai universitas konservasi. Kali ini mahasiswa Fakultas Ekonomi bersama Fakultas Hukum angkatan 2010 melakukan kegiatan penanaman pohon. Wilayah yang menjadi sasaran adalah kelurahan Mangunsari dan Kalisegoro. Sedangkan tanamannya adalah tanaman keras (trembesi dan mahoni) dan tanaman buah (manggis, durian, rambutan).

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi disebar di dua tempat, yakni di Mangunsari untuk mahasiswa Pendidikan AP dan Pendidikan Koperasi dan di Kalisegoro untuk mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Setelah melakukan penanaman, mahasiswa harus segera melakukan input informasi di siOmon (sistem monitoring pohon mahasiswa Unnes).

source;  http://pendidikanekonomi.unnes.ac.id/mahasiswa-pendidikan-ekonomi-ikutan-menanam-pohon/

Rabu, 18 Januari 2012

Refleksi Film The School of Rock (Ganang Novianto)

School of Rock berkisah Dewey Finn (Black Jack), gitaris yang menjadi pengangguran setelah dikeluarkan dari grup band rock-nya. Karena terdesak akan kebutuhan hidupnya, Dewey akhirnya menerima tawaran menjadi guru SD di sekolah bergengsi Horace Green. Posisi itu didapatkannya setelah ia mengaku sebagai Ned Schneebly.

Pada awalnya Dewey merasa bingung apa yang harus diajarkan dan bagaimana cara mengajar di kelas tersebut dengan tradisi kelas yang sangat formal dan dengan pertanyaan kritis dan lugu murid-muridnya. Di hadapan para muridnya tersebut, Dewey mencoba dengan cara mengajar sesuka hati, dan dia benar-benar dibuat mati gaya.

Dewey kemudian mendapat ide untuk membentuk sebuah band Rock bersama murid-muridnya. Ia membuat projek band rock sebagai tugas sekolah untuk mengikuti festival musik Rock “Battle of The Bands”. Dewey menjalankan rencana aksinya dengan mengatur posisi sesuai minat dan bakat anak. Ternyata rencana itu tidak semudah yang ia bayangkan. Dewey harus merayu para muridnya untuk mau mengikuti keinginannya tersebut. Dewey juga harus memikirkan beberapa muridnya yang tidak memiliki bakat musik supaya dapat tempat di dalam projek tersebut. Dewey akhirnya berhasil membentuk kerjasama di antara murid-muridnya sesuai peran masing-masing. Interaksi berlangsung dalam suasana yang dinamis dan demokratis. Tidak ada jarak antara guru dan murid. Dewey juga memperkenalkan kepada murid-muridnya sejarah musik rock dengan memperkenalkan grup dan tokoh band legendaris seperti Led Zeppelin, Jimi Hendrix, dan Black Sabath. Akhirnya project band tersebut diberi julukan “School of Rock” dari para muridnya.


Senin, 02 Januari 2012

Delapan Mata Air Kecemerlangan

Islam datang dengan 2 pesona; pesona kebenaran yang abadi dan pesona manusia muslim yang temporal. Dan pada setiap momentum sejarah di mana kedua pesona itu bertemu, Islam selalu berada di puncak kekuatan dan kejayannya. Akan tetapi, itulah masalah Islam saat ini. Ia memang tidak akan pernah kehilangan pesona kebenarannya, karena kebenarannya bersifat abadi. Namun, ia kini masih kehilangan pesona manusianya.

Buku Delapan Mata Air Kecemerlangan ini merupakan upaya Anis Matta menjawab problematika itu. Untuk menjadikan muslim sebagai pesona Islam, maka kita harus mempertemukan manusia-manusia muslim itu dengan mata air kecemerlangannya.

Mata Air Pertama: Konsep Diri

Konsep diri adalah suatu kesadaran pribadi yang utuh, kuat, jelas, dan mendalam tentang visi dan misi hidup; pilihan jalan hidup beserta prinsip dan nilai yang membentuknya; peta potensi; kapasitas dan kompetensi diri; peran yang menjadi wilayah aktualisasi dan kontribusi; serta rencana amal dan karya unggulan. Konsep Diri menciptakan perasaan terarah dalam struktur kesadaran pribadi kita. Keterarahan adalah salah satu mata air kecemerlangan.

Konsep Diri manusia Muslim adalah kesadaran yang mempertemukan antara kehendak-kehendaknya sebagai manusia; antara model manusia Muslim yang ideal dan universal dengan kapasitas dirinya yang nyata dan unik, antara nilai-nilai Islam yang komprehensif dan integral dengan keunikan-keunikan pribadinya sebagai individu; antara ruang aksi dan kreasi yang disediakan Islam dengan kemampuan pribadinya untuk beraksi dan berkreasi; dan antara idealisme Islam dengan realitas pribadinya.