Rabu, 25 Juli 2012

Inovasi Pembelajaran Akuntansi Biaya melalui Hot Seat si Kursi Panas


Pekan ini merupakan waktu saya kembali menjalani rutinitas “mengajar” di kelas setelah satu (1) bulan mengikuti pelatihan di Bali dengan tajuk Content and Language Integrated Learning atau CLIL. Topik tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas bilingual yang sedang dikembangkan di kampus tercinta, Universitas Negeri Semarang. Dan di fakultasku, diselenggarakan di prodi Pendidikan Ekonomi (Akuntansi) S1.

Semangat membara dan masih “teles” ilmu yang saya peroleh, mengajak saya untuk berinovasi di kelas Akuntansi Biaya I. Dan permainan hot seat si kursi panas menjadi pilihan. Ya, ini menjadi solusi atas fenomena yang terjadi di kelas yang saya ampu. Kompetensi menyelesaikan soal dan kasus Akuntansi Biaya I pada kelas bilingual cukup memuaskan. Mereka mampu menyelesaikan kasus yang diberikan. Namun, ketika mereka diminta menyampaikan secara lisan, mereka mengalami kendala dan kesulitan. Kompetensi bahasa Inggris secara aktif tampak kurang dan tidak dapat dimonitor dengan baik. Kenapa saya pilih hot seat game? Paling tidak, saya mempunyai dua (2) tujuan; (1) meningkatkan kompetensi akuntansi dan bahasa Inggris (speaking dan listening) pada kelas bilingual, dan (2) memonitor kemampuan komunikasi lisan tentang akuntansi dalam bahasa Inggris.

Setelah membuka kelas dengan mereview apa yang telah tersampaikan pada pertemuan sebelumnya, permainan hot seat pun segera dimulai. Berawal dari penjelasan tata cara pelaksanaan hot seat game kemudian dilanjutkan dengan pemilihan mahasiswa yang akan duduk di hot seat. Langkah berikutnya adalah penentuan tema atau topik. Dan permainan hot seat berlangung. Mahasiswa yang duduk di hot seat menyampaikan pengetahuannya tentang topik yang telah saya tentukan. Saat itu, si Dion satu-satunya mahasiswa putra menjadi “korban”. Dengan wajah yang mulai memerah karena akan duduk di kursi panas, ia menyampaikan terlebih dahulu tentang cost accounting yang ia tahu. Mahasiswa lainnya mendengarkan dan kemudian memberikan pertanyaan/tanggapan secara begantian. Dion pun memberikan jawaban dan tanggapan dengan berusaha menggunakan bahasa Inggris yang ia mampu. Permainan dilanjutkan dengan mahasiswa lainnya secara bergantian.


Saya cukup puas dengan pelaksanaan game kali ini. Paling tidak, saya bisa memonitor dan mengetahui kemampuan komunikasi lisan mahasiswa. Menjelaskan/bertanya/memberikan tanggapan tentang akuntansi biaya dengan berbahasa Inggris.

Tidak ada komentar: