Kata maaf harus terucap lagi
Aku baru sadar kini
Akulah muridmu yang selalu saja merepotkan
Sering berkunjung ke istanamu tanpa buah tangan
Malah membawa segepok masalah
Aku baru sadar kini
Akulah muridmu yang selalu saja merepotkan
Sering berkunjung ke istanamu tanpa buah tangan
Malah membawa segepok masalah
Betapa tak baiknya aku
Tersadar, namun terulang lagi
Tersadar, namun terulang lagi
Aku pun sering tak menghormatimu
Tak baik bukan?
Tatkala kau berujar banyak kisah penuh makna
Aku terkantuk saat membersamaimu
Kau begitu heroik sampaikan
Aku malah terdiam
Melayangkan angan tak jelas
Tak baik bukan?
Tatkala kau berujar banyak kisah penuh makna
Aku terkantuk saat membersamaimu
Kau begitu heroik sampaikan
Aku malah terdiam
Melayangkan angan tak jelas
Dan aku baru sadar kini
Saat kau sematkan itu padaku
Cilik pethakilan; bocah kurang ajar
Begitulah aku
Seringkali manja di hadapanmu
Terus menerus minta perhatian
Ah, betapa tak baiknya aku
Saat kau sematkan itu padaku
Cilik pethakilan; bocah kurang ajar
Begitulah aku
Seringkali manja di hadapanmu
Terus menerus minta perhatian
Ah, betapa tak baiknya aku
Namun, aku sangat bahagia
Bahagia seorang murid
Bersama sang gurunya
Di saat aku bisa satu meja
Menikmati hidangan makan malam itu
Di istana yang teduh
Dan tak sekali
Bahagia seorang murid
Bersama sang gurunya
Di saat aku bisa satu meja
Menikmati hidangan makan malam itu
Di istana yang teduh
Dan tak sekali
Sungguh, aku begitu bahagia
Seorang murid tak tahu diri
Diterima kehadirannya oleh sang guru
Seorang murid tak tahu diri
Diterima kehadirannya oleh sang guru
Ku pun hanya mampu berdoa
Teruntuk engkau, guruku
Semoga Allah senantiasa membimbingmu
Aamiin ya rabbal 'alamin
Teruntuk engkau, guruku
Semoga Allah senantiasa membimbingmu
Aamiin ya rabbal 'alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar