Sungguh, aku masih tak percaya..
Kau masih saja mempercayaiku.
Kau masih saja memberi harapan.
Kau pun telah faham.
Aku yang sebenarnya.
Aku yang tidak bisa apa-apa.
Aku yang tak mampu berbuat.
Kau pun telah tahu.
Ku hanya bisa berkata.
Tanpa aksi nyata.
Berkeluh dan berkeluh.
Sungguh, aku masih tidak percaya.
Kau memberikan kepercayaan itu.
Aku sadar siapa aku.
Aku lah si spionase itu.
Aku lah si mata-mata itu.
Dan..
Aku lah si berwajah dua itu.
Sungguh, aku semakin tidak percaya.
Kau telah mempercayaiku.
Saat ini...
Tak pernah berubah sedikitpun.
Kau lah yang paling memahami ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar