Selasa, 09 Oktober 2012

Batik Inspirasiku by Jamil Azzaini


Pagi ini saya mendapat banyak SMS, BBM, dan mention di twitter tentang hari Batik. Saat membaca berbagai komentar itu, pikiran saya melayang jauh ke masa lalu, saat tahun pertama saya kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ketika itu, setidaknya dua hari sekali saya kuliah mengenakan batik lengan panjang. Apakah karena saya cinta batik? Bukan, tetapi karena memang saya tidak punya kemeja yang lain. Batik itu satu-satunya kemeja yang saya miliki.
Terkadang teman kuliah saya menggoda, “Mau kondangan, mil?” Kami pun tertawa bersama. Namun saat sendiri terkadang saya sedih dan menangis, “Ah, betapa miskinnya saya, kemeja pun hanya punya satu, batik lagi.” Untuk melawan kesedihan itu saya membuat kepanjangan Batik agar bisa menghibur sekaligus memotivasi saya.
Apa kepanjangan BATIK bagi saya ketika itu? B, Buktikan bahwa kamu tak layak dihina. A, Angkatlah derajatmu dengan ilmu bukan baju. T, Taqwa adalah derajat tertinggi dalam hidupmu.  I, Ilmu-lah yang menjagamu bukan hartamu. K, Kawan yang menghinamu itu gurumu.
Sejak saat itu, bila ada yang meledek atau menghina ketika saya mengenakan batik, maka saya ingat kepanjangan batik yang saya buat. Kawan yang meledek saat saya mengenakan batik benar-benar saya anggap guru bagi saya. Jurus itu jitu mengurangi kesedihan dan rasa malu. Hehehe… ternyata sederhana ya melawan rasa malu. Terima kasih batik.
Sekarang, saya sering mengenakan kemeja batik lengan pendek. Saat saya diundang memberikan training di Singapura, Philipina, Hongkong dan Jepang dengan bangga saya mengenakan batik setiap hari. Bahkan, saat umroh bulan Ramadahan lalu saya pun bangga mengenakannya di Tanah Suci, hampir setiap hari.
Sekarang saya berbatik tidak sambil mengingat-ingat kepanjangan batik lagi. Mengapa? Sebab, saat ini saya mengenakan kemeja batik adalah karena pilihan dan kebanggaan, bukan lagi keterpaksaan. Bagaimana dengan Anda?
Salam SuksesMulia!

Tidak ada komentar: