Terdengar seruan mukmin sejati
Di pagi yang sejuk nan damai
Merajuk dan merajuk hati
Tunaikan tiang agama di awal hari
Kubuka pandanganku penuh paksa
Segera lari dari kasur busa
Segera ambil air suci nan luar biasa
Basuh diri tanpa lupa berkaca
Tapak demi tapak
Kumencari dari arah mana seruan itu
Kususuri jalan kecil
Sepi; pertanda hari masih pagi
Sunyi; manusia masih terlelap dlm mimpi
Kuarahkan pandangan ke kanan kiri
Tak kutemukan tanda penunjuk
Ku tetap melangkah
Dan melangkah kian jauh
Ku terhenti dan sdikit resah
Kucoba untuk tak berujar
Ah, kudengar seruan itu lagi
Aku keblabasan!
Segera ambil air suci nan luar biasa
Basuh diri tanpa lupa berkaca
Tapak demi tapak
Kumencari dari arah mana seruan itu
Kususuri jalan kecil
Sepi; pertanda hari masih pagi
Sunyi; manusia masih terlelap dlm mimpi
Kuarahkan pandangan ke kanan kiri
Tak kutemukan tanda penunjuk
Ku tetap melangkah
Dan melangkah kian jauh
Ku terhenti dan sdikit resah
Kucoba untuk tak berujar
Ah, kudengar seruan itu lagi
Aku keblabasan!
Kuputar arah langkah kaki
Kutambah kecepatan menapak
Kurekahkan senyumku; itulah tanda yg kucari
Di sinilah Masjid Sadar berdiri megah
Subhanallah, shalat tlah dimulai
Dengan jumlah shaf penuhi ruang
Kuambil gambar
Abadikan jama'ah Shubuh di Masjid Sadar Denpasar Selatan...
Kuyakin, esok ku kan kembali.
(Sesetan 375, kembali dari Masjid Jami' Sadar Denpasar Selatan)
Kurekahkan senyumku; itulah tanda yg kucari
Di sinilah Masjid Sadar berdiri megah
Subhanallah, shalat tlah dimulai
Dengan jumlah shaf penuhi ruang
Kuambil gambar
Abadikan jama'ah Shubuh di Masjid Sadar Denpasar Selatan...
Kuyakin, esok ku kan kembali.
(Sesetan 375, kembali dari Masjid Jami' Sadar Denpasar Selatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar