Sebagai insan yang ingin tetap dekat denganNya, walaupun dimanapun berada, kami tentu tak boleh melewatkan shalat sedikitpun. Berusaha untuk tepat waktu. Kala itu, waktu telah memasuki dhuhur. Setelah makan siang, kami bergegas untuk segera menunaikan rukun Islam kedua itu. Maklum di Bali, agak susah mencari tempat shalat yang representative. Ruang kecil itu pun menjadi saksi. Biasanya di setiap ruang yang dipakai untuk shalat ada penunjuk kiblatnya, termasuk di kamar hotel sekalipun. Di ruang kecil itu ternyata ada dua petunjuk kiblat. Dan berbeda! Ya sudahlah, ambil salah satunya. Kayaknya lebih masuk akal.
Shalat pun ditunaikan. Dan kloter berikutnya juga mengikuti. Namun kali ini berbeda. Kloter terakhir melakukan dua shalat dengan dua kiblat. Shalat dhuhur dengan kea rah satu, shalat ashar ke arah lainnya (shalatnya di jamak qashar euy). Dan di ruang makan, kejadian itu terceritakan. He..he.. kok beda ya kiblatnya. Kloter kedua bias berubah arah kiblatnya karena diberitahu orang yang biasa shalat di situ. He..he.. berarti kloter pertama salah ya kiblatnya…
“Sepertinya nanti harus saya ganti shalatnya.”, ucap salah seorang. “Ah nggak apa-apa. Namanya juga nggak tahu. Kesalahan karena tak tahu kan diampuni”, dalih yang lain… Aduh… kok jadi begini ya… Setahu saya kok nggak ada qadha shalat ya… Saya lebih suka jawaban kedua. Dan update status di fb pun saya tulis demikian.
Penasaran dengan jawaban di atas, membuat ku tergelitik untuk bertanya pada “yang berwajib”. Lewat sms juga nggak apa-apa. Insya Allah jelas. Jaman teknologi.. he…he… maka ku tanyakan kasus di atas. Dan mendapatkan jawaban seperti ini.
Sy pernah dengar dr pengajian, tdk ada qadha shalat. Semoga Alloh mengampuni keteledoran orang yg tdk mau Tanya , atau krn tdk ada yg ditanya, sampai arah kiblat tdk tahu. Dr buku yg pernah sy baca, arah kiblat tdk harus persis ke ka’bah. Antara utara & selatan adl kiblat. HR Tirmidzi. (010110.09:17:39)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar